Jumat, 28 Agustus 2009

Semoga Kau Berbahagia Selalu

Hari-hari berlalu tanpa variasi
Hidupku terasa hampa dan sepi
Kesedihan menutupi hati ini
Air mataku merebak jatuh ke pipi

Aku berbaring di hamparan mimpi
Dalam kepedihan dan kehampaan
Aku berharap ini sebuah mimpi
Hanya mimpi bukan kenyataan

Namun.....ini bukanlah mimpi
Kau benar-benar telah pergi
Pergi ke alam penuh kasih sayang
Yang abadi
Hanya ketabahan teguhkan hatiku ini
Dan hanya doa setulus hati

Semoga kau berbahagia selalu
Mendapat tempat yang terindah
Disisi-Nya
Dan damai dalam tidurmu
Sampaikan salam kita pada
Penghuni surge

Isi Hatiku

Kala hati bicara
Tempat cinta kita bertahta
Bagaikan
Seputih kapas
Sekuat karang terhempas ombak
Selembut kain sutra
Seharum bunga melati

Bila waktu meruntuhkan keyakinanku
Padamu
Maka tak ada yang bisa menggoyahkan
Cintaku
Karena kaulah idaman hatiku
Sekejap aku melihatmu
Mengenalmu
Mengamatimu
Menyayangimu
Dan mencintaimu

Benih-benih cintaku mulai tumbuh
Inginku memilikimu seutuhnya
Inginku merasakan belaian kasih
Sayangmu
Inginku curahkan semua isi hatiku
Padamu

Karena aku mencintaimu apa adanya
Untukmu kusematkan hasratku
Untukmu kurelakan cinta yang lain
Untukmu kumantapkan hatiku padamu
Dan suatu saat nanti
Di kala waktu yang tepat
Kau akan merasakan
Apa yang sekarang aku rasakan padamu

Sajak Tengah Malam

Malam.....
Kau adalah perantara
Dari buku kehidupanku
Dari dongeng cintaku dengan sang
Pemerhatimu
Dari kisah masa laluku dalam gelapmu

Malam.....
Kau adalah saksi pertama
Sebelum sang purnama
Yang paling setia temani setiap
Perjalanan gelapku dengannya
Kau adalah bait puisi
Yang tercurah dari hatiku.....untuknya
Kau.....
Adalah perantara.....
Duniaku dengan dunianya

Malam.....
Hanya kau yang tersisa dari sajak
Percintaanku dengannya
Kumohon padamu
Jangan ikutinya
Yang telah tinggalkanku
Sendiri didalam sepi

Rabu, 26 Agustus 2009

Hati Yang Menderu

Kawan.....
Kuhanyalah Seonggok daging yang
Kesepian
Terlindas jaman terseok-seok mengejar
Kisah
Hanya dikawan bulan dan bintang yang
Bersembunyi dibalik awan

Kudengar hati menderu
Bertalu-talu
Menggoncang tulang yang berbalut kulit
Ini

Segalanya serba tidak karuan
Pandangan ke selatan
Jiwa ke barat
Pikiran ke timur

Terlintas sejenak
Saat mengejar pelangi ditanah harapan
Menghujam impian ditanah masa depan
Tapi persimpangan jua yang meretakkan

Selasa, 25 Agustus 2009

BIMBANG

Aku mulai bisa
Menghilangkan memori tentangmu
Aku sudah berusaha
Menghapus namamu dari hatiku
Cerita cinta kita sudah lenyap
Canda tawa bahagia telah terbang
Hanya tinggal keadaan sepi senyap
Dalam kesendirianku menghapus bayang
Tapi,kini kau kembali
Membuatku semakin goyah
Membuat hatiku menginginkanmu lagi
Perasaanku semakin payah
Terombang-ambing di lautan lepas
Dalam rasa kebingungan sangat
Lagi-lagi aku terbang seperti kapas
Dan aku rindu kasihmu yang sangat
Tuhan.....
Sampai kapan?
Aku harys menahan
Semua rasa kebimbangan

Jumat, 14 Agustus 2009

Sebentuk Cinta

Di persimpangan waktu kutemui
Sebentuk wajah
Bila kutatap ia,mengalirlah sungai
Metafora yang menderas
Menikung di sudut-sudut remang
Rasa
Akhirnya jatuh,berderai disejuk hati
Tapi,wajahnya isyarat ragu
Tak beriku waktu tuk carikannya
Sebentuk cinta
Yang lahir dari kebisingan
Hidup dari bulir salju yang
Menghujam
Sisakan peluhku terpaku dibatas
Matamu
Hilang terpaut tak bisa lepas
Perih rasanya

Di persimpangan waktu kutemukan
Sebentuk rasa
Memetik nadiku lembut nada
Alunannya bisikiku rayuan
Lembut terpahat,patahlah aku
Melarat
Disini,
Akan kupendam sebentuk cinta
Yang tak sempat kuberi
Dalam sekotak cinta yang ku peruk
Di sudut terdalam hati
Karena,
Matamu lagi-lagi isyaratkan ragu

Bintang Yang Jatuh

Ku tengadah melihatmu
Hiasi langit yang pekat
Beribu titik kecil diatas sana
Tak dapat kuhitung satu demi Saturday

Jika kulihat kau
Ku iri
Ku tak bersanding disampingmu
Ketika kuperhatikan kau
Kubersemangat
Dihujani begitu banyak obsesi untuk
Sejajar denganmu
Saat ku menatapmu
Kukagum
Tak pernah pudar paras anggunmu

Begitu elok dirimu
Bersinar diatas sana
Kau berdiri
Bersaing lebih tinggi
Tapi aku......
Aku disini
Dibumi berusaha menggapai mimpi
Mimpi angin sepertimu
Menanti waktu kapan aku sepertimu
Tapi bintang
Ketika kau jatuh
Jatuh pula harapanku
Ingin jadi bintang tanpa pernah jatuh

Aku Terjatuh Lagi

Terlukis indah wajahmu dalam benakku
Terpatri jelas dirimu dalam pikiranku
Selangkah demi selangkah kau tawar
Hatiku yang masih terluka
Tertatih aku mencoba mencari
Kebenaran dalam matamu
Kubayangkan kau memang obat sejati
Untuk lukaku
Harapku aku tak seperti yang dahulu
Yang sakiti aku
Hanya saja......
Saat aku coba percaya pada manisnya
Senyummu
Senyum manis yang menentramkan
Jiwaku
Ketika aku berusaha serahkan diri
Dalam genggaman halus tanganmu
Genggaman eratmu yang sepertinya
Tak kan biarkan ku jatuh
Ternyata kau sudah menawar hatiyang
Lain
Telah menjadi pegangan kuat untuk
Hati yang lain
Telah menjadi pegangan kuat untuk
Hati yang lain
Sekali lagi aku terjatuh
Terluka lebih dalam lagi
Sekali lagi aku harus mengalah
Layaknya prajurit yang kalah dipinggir
Medan perang
Luka lama yang belum sembuh makin
Teriris
Aku hidup tak punya hati yang utuh
Separu hatiku,kau bawa pergi

Kamis, 13 Agustus 2009

Janji Kembali

Biarkan saja luka mengaum
Rindu tertahan deru angin
Dunia berbeda antara kau dan aku

Berselisih,berpagut
Janji,kata cinta
Lalu air mata

Biar terusik cerita di pagi hari
Ketika rindu kembali membayang diri
Suatu saat aku kan untukmu
Memberimu satu pinta yang
Pernah kau sebut

Aku Cinta Kamu

Kucoba membingkai wajah
Pada salah satu jendela rumah hatiku
Wajah yang kan selalu ada dalam hati
Dengan sepasang mata
Yang selalu memberiku kekuatan
Untukku memilih
Serta sebaris senyum yang tak pernah
Lelah meyakinkanku
Akan sebentuk harapan
Bagaimana harus kubalas
Tatap mata dan senyum itu?
Jika kini aku selalu takut
Dan bagaimana akan kueja kalimat
Aku Cinta Kamu
Jika bibir ini terlalu keji
Untuk sekedar berbisik

Jumat, 07 Agustus 2009

Kenangan Kemuning

Harum kuncup kemuning yang
Sedang merekah
Semerbak dihalaman depan
Rumahku
Dan dari sudut jendela
Aku dapat melihat warnanya yang
Putih
Bermunculan dirimbun hijaunya
Daun

Pohon kemuning yang kita tanam
Dihalaman rumahku
Setahun yang lalu
Seolah-olah menjadi pertanda
Mengingatkanku betapa lembutnya
Tutur bahasamu
Betapa sopannya tingkah lakumu
Betapa banyak kenangan indah
Kita
Saat kau masih ada

Dan hari ini setahun kemudian
Didepan pusaramu
Kupersembahkan bunga kemuning
Yang telah menghiasi halamanku
Sebagai tanda terima kasihku
Karena engkau pernah mengisi
Hari-hari indahku sahabat

Rabu, 05 Agustus 2009

Tak Akan Pudar

Kaukah itu yang jauh disana
Tapi cukup dekat untuk
Bersembunyi dihatiku
Kaukah itu yang tak pernah
Berjalan disisisku
Tapi kehadirannya selalu kuat kurasa

Bagiku kaulah,pengubah hati dan hidup
Oase dipadang pasir
Cahaya bulan dalam pekatnya kegelapan malam
Dan pagi tenang setelah badai

Bagaimana caramu menawan hati ini
Sementara tak pernah apapun kau beri
Bagaimana mungkin
Hanya dengan mengingatmu
Tak ada rasa sepi
Tak ada lagi gundah itu
Tak ada waktu yang cukup lama
Untuk mengikis cinta
Tiada jarak yang cukup jauh
Untuk kulupakan dirimu

Ya,itulah engkau
Hanya kepadamu kuberi
Seutuhnya penerimaanku
Hanya karenamu tak akan aku
Lelah menanti
Dan meski hatimu menemukan
Pelabuhannya yang lain
Kau tak tetap memiliki kasih ini

Perpisahan Dua Insan

Waktu yang kian dekat tuk
Berpisah
Tak mungkin dapat kuulur kembali
Hari demi hari
Waktu demi waktu
Telah mengantarkan kita pada
Gerbang perpisahan

Perpisahan ini....
Terasa amat sangat menyedihkan
Begitu banyak gejolak rasa
Yang tak dapat kuungkapkan

Tak terasa semua kan berlalu
Kenanglah semua yang telah kita
Lewati bersama
Kuingin perpisahan ini indah
Walau hakikatnya adalah perih

Maaf untuk semua yang telah
Terjadi
Terima kasih atas segalanya
Terima kasih atas kasih sayang
Dan ketulusan
Yang pernah kau berikan

Kau takkan pernah kulupakan
Dirimu kan selalu hidup dalam
Hatiku
Walau waktu tak lagi mengizinkan
Mungkinkah kita kan kembali
Bersama
UNTUK SELAMANYA?

Ku Inginkan Engkau

Aku sangat menyayangimu
Aku begitu mencintaimu
Ku yang selalu memujamu
Kuinginkan engkau

Wahai pangeranku yang tampan
Kuingin kau jadi milikku
Janganlah menjauh dariku
Kuinginkan engkau

Duhai pujaanku
Ku tak tau apa yang harus aku
Lakukan
Hatiku membeku
Saat melihat engkau dan dia
Telah menjalin ikatan cinta

Kau tak tau apa yang kurasa
Saat ini,begitu tau kau dengannya
Mimpiku pun pudar
Untuk dapat memilikimu

Senyum Sang Matahari

Sinarmu terang benderang
Menyilaukan mata
Menerangi jiwa

Cahayamu tak pernah padam
Satiamu takkan pudar
Membuatku kagum
Bertanya

"Siapakah gerangan
Engkau....?"

Membuat semua menangis
Jika kehilanganmu
Teruslah tersenyum
Wahai cinta

Teruslah begitu....
Sampai gelap menjemputmu